SURAKARTA – Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surakarta melakukan audiensi dengan DPRD Kota Surakarta pada Kamis Lalu, (3/10/2024). Audiensi ini bertujuan untuk membahas berbagai isu strategis terkait peran pemuda dalam pembangunan daerah serta memperkuat sinergi antara Pemuda Muhammadiyah dan DPRD dalam mendukung program-program pembangunan di Kota Surakarta.
Rombongan PDPM diterima oleh Anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN), Achmad Sapari, Partai Golkar, Taufiqurrahman, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muhammad Bilal, di Ruang Kepanitiaan DPRD Kota Surakarta.
Dalam audiensi tersebut, Ketua PDPM Surakarta, Andi Tri, yang menyampaikan sejumlah aspirasi dan pandangan terkait kontribusi pemuda dalam berbagai sektor. Salah satu yang menjadi fokus adalah niat PDPM untuk berkolaborasi dengan DPRD, terutama melalui bidang Hukum dan HAM serta Publikasi Publik yang dimiliki oleh PDPM. “Kami siap membantu dalam proses penyusunan legal drafting jika diperlukan, mengingat SDM kami yang mumpuni dan berpengalaman di dunia hukum,” ujar Andi.
Selain itu, Andi juga menyampaikan harapannya terkait Pilkada yang saat ini memasuki masa kampanye. Ia berharap agar Pilkada kali ini dapat berlangsung dengan damai dan menggembirakan. “Kami ingin menciptakan suasana Pilkada yang damai, yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kondusivitas kota,” tambahnya.
Tidak hanya itu, PDPM Kota Surakarta juga berencana untuk menginisiasi uji publik dalam waktu dekat, di mana dua calon kepala daerah akan diundang untuk berdiskusi dan memaparkan program-program unggulan yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Sapari Legislator PAN menyarankan agar PDPM mengajukan proposal resmi yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kota Surakarta. “Terkait legal drafting, kami minta PDPM membuat proposal yang ditujukan ke Ketua DPRD untuk ditindaklanjuti secara formal,” katanya.
Menyinggung soal Pilkada, Sapari mengingatkan pentingnya kompetisi yang sehat dalam Pilkada. “Silakan berkompetisi dengan sehat, itulah yang kami harapkan dalam Pilkada ini,” pesannya.
Sementara itu, Muhammad Bilal, Wakil Rakyat Partai PSI menyoroti isu bonus demografi dan kenakalan remaja. Bilal menyampaikan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya wadah kegiatan bagi mereka, sehingga mereka cenderung turun ke jalan. “Kami berharap Pemuda Muhammadiyah dapat membuat program-program khusus bagi anak sekolah dengan pendekatan kepemudaan,” ungkapnya.
Legislator Partai Golkar, Taufiqurrahman, menambahkan bahwa isu-isu kepemudaan harus ditangani dengan pendekatan kreatif. “Ajak dan panggil anak-anak muda untuk membuat acara yang sekreatif mungkin. Formalitas sudah ada, tinggal gerakkan pemuda dari tingkat ranting dan cabang, karena Pemuda Muhammadiyah itu milik umat,” urainya.
Bilal menutup audiensi dengan mengingatkan pentingnya peran pemuda dalam politik. Ia menekankan bahwa Pemuda Muhammadiyah harus melek politik dan berguna bagi umat. “Apa yang kita makan hari ini adalah hasil dari politik. Jangan tabu terhadap politik,” tegas Bilal.
Ia juga menyarankan agar dalam perkumpulan rutin Pemuda Muhammadiyah mengangkat tema politik, agar pemuda tidak apatis terhadap dunia politik. “Jika ingin mengubah sesuatu, harus dari dalam. Jangan alergi terhadap politik,” pungkasnya.
Arifin Rochman